Polda Metro Jaya baru saja menggelar Operasi Zebra di ibu kota dan sekitarnya. Puluhan ribu pelanggar terjaring dalam operasi yang digelar dari 26 November hingga 9 Desember 2014. Selama operasi berlangsung, lalu lintas di ibu kota cenderung tertib.

Operasi zebra seperti itu kalau bisa dilakukan setiap hari

Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi melihat, selama operasi berlangsung keadaan lalu lintas di ibu kota lebih tertib. Pengendara banyak yang lebih waspada dan mematuhi rambu-rambu lalu lintas. "Operasi Zebra seperti itu kalau bisa dilakukan setiap hari," kata Prasetyo, di Balaikota DKI Jakarta, Jumat (12/12).

Dengan adanya operasi setiap hari, maka diharapkan kecelakaan lalu lintas bisa semakin berkurang. "Selama Operasi Zebra lalu lintas di Jakarta lumayan. Berarti kan banyak kendaraan yang tidak benar," ucapnya.

Polda Metro Jaya mencatat jumlah pelanggaran lalu lintas tertinggi terjadi di wilayah Jakarta Utara dan Jakarta Timur. Tercatat, 45.885 pelanggaran lalu lintas di wilayah hukum Polda Metro Jaya.

Sebanyak 38.878 kasus diberikan bukti pelanggaran (tilang) dan 7.007 kasus mendapatkan teguran. Kendaraan jenis sepeda motor mendominasi pelanggaran sebanyak 28.004 unit, mobil pribadi 3.285 unit, mikrolet 2.914 unit, taksi 1.775 unit, angkutan barang 1.558 unit, dan bus 750 unit.

Selain itu, petugas lalu lintas juga menyita 13.945 surat izin mengemudi (SIM), 24.613 surat tanda nomor kendaraan (STNK), 606 unit motor dan 14 unit mobil. Mendekati Natal dan Tahun baru, operasi serupa juga akan dilakukan dengan nama Operasi Lilin.